Categories:

Acep Zamzam Noor, Sastrawan, Penyair & Pelukis

Acep Zamzam Noor (lahir 28 Februari 1960) adalah seorang sastrawan, penyair dan pelukis Indonesia dari etnis Sunda. Acep dibesarkan dalam lingkungan pesantren. Acep adalah putra sulung dari K. H. Ilyas Ruhiat, seorang ulama kharismatis dari Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya. Ia menikahi seorang santri bernama Euis Nurhayati dan dikaruniai orang anak bernama Rebana Adawiyah, Imana Tahira, Diwan Masnawi, Abraham Kindi dan Luna.

Pada tahun 2020, komponis Ananda Sukarlan membuat musik dari beberapa puisi Acep dan diperdanakan oleh penyanyi tenor Nikodemus Lukas, di video konser “Ananda Sukarlan di Sriwijaya” berlokasi di Muaro Jambi, ditayangkan di kanal Youtube “Budaya Saya”.

 

 

 

 

Ahmad Faisal Imron, Sastrawan, Penyair & Pelukis

­Adalah seniman Lukis, sastrawan, penyair dan pemusik yang dibesarkan di lingkungan pesantren Baitul Arqom Ciparay, pada tahun 1994 mulai berkarya seni rupa dan pada tahun 2015 mendirikan Komunitas Malaikat. Beliau merupakan alumni pesantren di Goalpara Sukabumi, Sadang Garut, Cianjur, Banten, dll.

 

 

 

 

 

 

Nasirun, Seniman, Pelukis

Nama aslinya adalah Masyhuri. Ayahnya wafat ketika ia masih kecil. Karena, sering sakit-sakitan, akhirnya namanya diganti menjadi “Nasirun” yang berarti “tertolong”. Di tengah hujatan terhadap pendidikan pesantren yang minor akhir-akhir ini, ketika media massa mainstream mem-“blow up” habis habisan menjadi bahan gorengan, seorang maestro lukis Indonesia, Nasirun, masih bangga dengan latar belakang pendidikan pesantren yang membesarkannya. Dan, ia dikenal sebagai “Seniman Gorengan” pada 1997 yang melekat hingga sekarang. Tidak sedikit, baik dari kalangan muslim dan non-muslim, menambah-nambahi ‘kicauan” seakan-akan persoalan itu memang dari hasil produk pondok pesantren. Meskipun sudah lama berkiprah di dunia lukis (mulai pameran tunggal pada 1993), namanya kian berkibar di tanah air setelah beberapa unggahan profil dan filosofinya muncul di media-media sosial. Ia mendapat kejayaannya setelah melanglang buana ke Amerika. Nasirun mengaku bahwa ayahnya (Ahmad) warga NU dan pengamal thariqah Qadiriyah wan Naqsyabandiyah. Memang cocok dengan profesinya. Naqsyabandiyah adalah thariqah yang didirikan oleh Syekh Bahauddin Al Naqsyaband, seorang pemahat. Ayahnya wafat di Lampung, seorang badal atau khalifah (asisten) thariqah KH Bustanul Karim, Cilacap, yang terkenal jadzabnya.

Tags:

One response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *